Informasi dasar

1. Pangan adalah segala sesuatu yang diambil dari sumber hayati hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, air, baik yang diolah maupun tidak, yang dimaksudkan untuk dimanfaatkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku penyiapan, pangan dan bahan lain yang digunakan dalam pengolahan dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

2. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman dengan atau tanpa bahan tambahan yang telah diolah dengan cara atau metode tertentu.

3. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah zat yang ditambahkan pada pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.

4. Jenis pangan yang wajib mendapat izin edar adalah :

(1) Pangan olahan produksi dalam negeri atau impor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran

(2) Fortifikasi pangan (pangan dengan tambahan zat gizi tertentu)

(3) Pangan yang memerlukan SNI

(4) Rencana pangan pemerintah

(5) Pangan uji pasar

(6) Bahan tambahan pangan

5. Jenis pangan yang tidak perlu terdaftar di BPOM:

(1) Pangan olahan yang dihasilkan oleh industri makanan rumah tangga;

(2) Pangan olahan yang umur simpannya kurang dari 7 (tujuh) hari;

(3) Pangan olahan yang diimpor dalam jumlah kecil (contoh untuk pendaftaran, penelitian dan pemakaian sendiri)

(4) Pangan olahan selanjutnya digunakan sebagai bahan baku dan tidak dijual langsung ke terminal Konsumen

(5) Pangan olahan dikemas dalam jumlah banyak dan tidak dijual langsung ke konsumen akhir

(6) Pangan dijual dan dikemas dalam jumlah kecil langsung di hadapan pembeli sesuai permintaan konsumen

(7) Makanan cepat saji

( 8) Pangan yang diolah minimal (Pasca panen) meliputi pencucian, pengupasan, pengeringan, penggilingan, pemotongan, pengawetan, pembekuan, pencampuran dan/atau blanching tanpa penambahan BTP, kecuali BTP waxing.

6. Pangan olahan yang didaftarkan harus memenuhi standar sebagai berikut:

(1) Parameter keamanan: cemaran fisik, cemaran mikroba maksimal, cemaran kimia, serta syarat BTP dan bahan penolong yang memenuhi persyaratan yang ditentukan

(2) Parameter mutu: syarat mutu yang memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku

(3) Parameter gizi yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan

(4) Persyaratan pelabelan;

(5) Cara yang baik untuk memproduksi pangan olahan;

(6) Cara yang baik untuk mendistribusikan pangan olahan;

(7) Cara menjual pangan olahan yang baik sesuai dengan persyaratan hukum

7. Setiap pangan olahan wajib diajukan untuk pendaftaran, termasuk pangan yang perbedaannya:

(1) Jenis pangan

(2) Jenis kemasan

(3) Komposisi

(4) Nama atau alamat sarana produksi di Indonesia (

5) Nama atau alamat sarana produksi di luar negeri

(6) Nama atau alamat importir/distributor

(7) desain label

8. Sebelum melakukan registrasi pangan olahan, pendaftar perlu melakukan audit gudang terhadap jenis pangan olahan yang sama dan mendaftarkan akun perusahaan.

9. Nomor izin edar pangan olahan :

(1) “BPOM RI MD” , pangan dalam negeri

(2) “BPOM RI ML” , pangan impor

10. Nomor Izin Distribusi Pangan (NIE) berlaku selama 5 tahun.

11. Formulir pendaftaran tingkat risiko pangan olahan:

12. Pangan olahan dibagi menjadi 20 kategori, yaitu:

13. Produk makanan dan minuman yang wajib memiliki SNI wajib

(1) Air mineral alami

(2) Embun

(3) Air kemasan

(4) Garam meja beryodium

(5) Minyak goreng sawit (per 1 Januari 2020)

(6) Kopi instan

(7) Tuna kalengan

(8) ) Kalengan sarden dan makarel

(9) Tepung terigu

(10) Gula putih

(11) Coklat bubuk

14. Setiap pangan olahan yang diperdagangkan dalam kemasan wajib mencantumkan label kemasan pangan yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan. Informasi atau klaim pada label mengenai pangan olahan harus benar dan dapat dibaca.

15. Label pada kemasan pangan olahan ditulis atau dicetak dalam bahasa Indonesia dan memuat informasi sebagai berikut:

(1) Nama produk

(2) Daftar bahan yang digunakan

(3) Berat bersih atau isi

(4) Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor

(5) Halal bagi yang memerlukan

(6) Tanggal dan kode produksi

(7) Tanggal Kadaluwarsa, bulan dan tahun

(8) Nomor penjualan resmi

(9) Asal makanan tertentu

(10) dan informasi lain yang diwajibkan oleh hukum

Good Manufacturing Practice for Processed Food (CPPOB)

Rp0-0

BPOM Cosmetics Good Manufacturing Practice (CPKB)

Rp0-0

Pendaftaran Bahan Tambahan Pangan BPOM

Rp0-0

Pendaftaran Produk BPOM Pangan

Rp0-0

Audit Gudang BPOM Pangan

Rp0-0

Surat Persetujuan Denah Pabrik Kosmetik BPOM

Rp0-0

Pendaftaran Kit Kosmetik BPOM

Rp0-0

Penambahan Pabrik

Rp0-0

Rekomendasi Pimpinan Teknis BPOM (PJT)

Rp0-0

Dokumen Informasi Produk

Rp0-0

Sertifikat CFS BPOM + Sertifikasi Notaris+ Legalisir

Rp0-0

Pendaftaran SKI BPOM

Rp0-0

Pendaftaran Akun SKI BPOM

Rp0-0

Pendaftaran Perubahan Kosmetik BPOM

Rp0-0

Pendaftaran Produk BPOM Kosmetik

Rp0-0

Perpanjangan BPOM Kosmetik

Rp0-0

Pendaftaran Akun BPOM

Rp0-0

【BPOM】Audit Gudang BPOM Kosmetik

Rp0-0

Bagaimana Cara Pendaftaran BPOM Kosmetik Produk Jadi?

Rp0-0

【BPOM】Pendaftaran Akun BPOM

Rp0-0